Pemko Pekanbaru Komitmen Lestarikan Budaya Melayu Lewat Pendidikan

SpiritBangsa.com – Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Muflihun, bersama jajarannya mengunjungi Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) pada Rabu (1/5/2024). Kunjungan ini dalam rangka bersilaturahmi dan halal bi halal, sekaligus membahas upaya melestarikan budaya Melayu di Kota Pekanbaru.

 

Muflihun menyampaikan komitmennya untuk memasukkan Budaya Adat Melayu Riau ke dalam muatan lokal (Mulok) di sekolah-sekolah. Hal ini bertujuan agar generasi muda di Pekanbaru dapat memahami dan menjaga adat istiadat Melayu.

 

“Kita ingin bagaimana anak-anak Pekanbaru mulai dari PAUD, TK, SD, SMP bisa berbahasa Melayu. Kalau tidak kita lestarikan budaya, kedepan mungkin Melayu ini akan hilang di bumi. Kita tidak hal itu terjadi,” jelas Muflihun.

 

Muflihun juga mengungkapkan harapannya agar satu hari dalam seminggu di sekolah-sekolah di Pekanbaru menggunakan bahasa Melayu. Ia telah berdiskusi dengan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru untuk merealisasikan hal tersebut.

 

Sementara itu, Ketua DPH LAM Riau, Datuk H Taufik Ikram Jamil, mengapresiasi kinerja Muflihun selama menjabat sebagai Pj Walikota Pekanbaru selama dua tahun.

 

“Menurut kami, selama menjabat dua tahun di Kota Pekanbaru, banyak capaian-capaian yang patut diapresiasi. Kalau ada kelemahan-kelemahan mari kita perbaiki bersama-sama, baik sekarang maupun yang akan datang,” ungkap Taufik.

 

Kunjungan Muflihun ke LAMR ini menandakan komitmennya untuk menjaga dan melestarikan budaya Melayu di Kota Pekanbaru. Dengan kerjasama berbagai pihak, diharapkan budaya Melayu dapat terus eksis di tengah gempuran modernisasi.
Selain itu Muflihun bersama Pj Ketua PKK Kota Pekanbaru Raja Rilla Mustafa datang ke LAM Riau untuk pamit. Pasalnya, usai dilantik sebagai Pj Walikota Pekanbaru pada tahun 2022 lalu ia juga datang ke LAM Riau. Dan jelang masa jabatannya berakhir, ia juga datang pamit ke LAM.
“Kami datang ke sini minta tunjuk ajar. Sesuai regulasi dan SK kami, 22 Mei 2024 ini jabatan kami berakhir. Kita datang tampak muka dan pulang tampak punggung, kita pamit. Mungkin saja dalam jangka dua tahun ini sebagai manusia tentu adanya kekhilafan,” ungkapnya.