SpiritBangsa.com – Indonesia membutuhkan layanan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan jika ingin mencapai Indonesia Emas 2045.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rahmat Kaimuddin dalam acara launching Artificial Intelligent Institute for Progress, di Assembly Hall Menara Mandiri, Jakarta Pusat, Selasa (6/8).
Rahmat mengingatkan para pelaku ekonomi digital tentang cita-cita Indonesia Emas 2045 yang saat ini tengah dirancang oleh pemerintah melalui sejumlah kebijakan.
“Di 2045 Indonesia bakal berusia 100 tahun, dan apa yang kita lakukan saat ini, kita akan merancang negara. Masyarakat kita akan memiliki penghasilan 3.000 dolar AS GDP (Gross Domestic Product) per kapita,” kata Rahmat yang mewakili Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan.
“Kita akan hilangkan kemiskinan ekstrem, kita akan meningkatkan kepemimpinan di kancah internasional, mengembangkan SDM, dan ekonomi green yang kita sepakati dalam Paris Agreement,” sambungnya.
Adapun proyek infrastruktur yang kini sedang disiapkan pemerintah untuk Indonesia Emas di antaranya mengembangkan SDM dan SDA, hilirisasi hingga ekonomi digital yang sustainable.
“Ini jalan kita untuk meningkatkan GDP lewat industrialisasi, dengan menggunakan SDA yang kita miliki, tapi bersamaan dengan itu digital ekonomi kita perlu ditingkatkan,” kata Rahmat.
Untuk meraih hal itu, Rahmat mengatakan butuh digitalitasi dan juga AI.
“Kita optimistik dengan AI, kita tahu digital ekonomi akn mulai tumbuh dan terjadi, mungkin kita bisa mengefisiensi, simplifikasi dengan AI,” tutupnya. (rmol.id)