SpiritBangsa.com – Kemenangan Donald Trump atas Kamala Harris dalam Pilpres Amerika Serikat 2024 dinilai memberi keuntungan besar kepada Israel. Penindasan terhadap rakyat Palestina di Gaza maupun Tepi Barat diprediksi akan meningkat.
“Trump merupakan presiden Amerika paling terkenal sebagai pendukung kebijakan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Dia merupakan presiden Amerika pertama yang memindahkan kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Yarusalem masih tetap merupakan wilayah pendudukan Israel, yang diklaim oleh Palestina sebagai ibukota negara Palestina di masa depan,” kata pengamat politik Timur Tengah, T Taufiqulhadi kepada Beritasatu.com, Kamis (7/11/2024).
Menurut Taufiq, kemenangan Trump semakin memberi ruang kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk makin sewena-wena. Seperti rencana Netanyahu untuk kembali ke Gaza dan mendirikan sebanyak mungkin permukiman Yahudi di jalur tersebut.
“Apakah perang akan makin berkecamuk? Perang tidak makin berkecamuk karena perang sudah selesai dengan terbunuhnya Yahya Sinwar dan hancur leburnya Gaza. Jika pun masih ada perang, maka itu terjadi Lebanon, dengan maksud Israel untuk mendesak Hizbullah menjauhi perbatasan Israel,” ujar mantan wartawan yang pernah bertugas di Palestina ini.
Perang dengan Iran, menurut Taufiq, tidak akan terjadi karena Trump tidak menghendakinya. “Suatu perang dengan Iran akan membuat ramifikasi persoalan yang susah dikontrol Trump,” katanya.
Perang dengan Iran akan berpotensi membuat Trump dijauhi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Sementara Putin dan Trump sudah memperlihatkan gestur untuk bersahabat.
“Padahal sejauh ini juga Putin masih sangat dekat dengan rezim di Taheran. Kita ingat, Netanyahu pernah memohon kepada Putin untuk melakukan pergantian rezim di Taheran, tetapi ditampik oleh Trump,” kata Taufiq.
Di sisi lain, Trump juga sangat dekat dengan Netanyahu. Namun hubungan keduanya dalam empat bulan terakhir tidak berjalan baik. Itu menyusul kritik Trump terhadap Netanyahu dalam soal Gaza.
“Trump memperingatkan Netanyahu, tindakan Netanyahu di Gaza merugikan posisi Amerika di mata dunia,” kata Taufiq. (beritasatu.com)