SpiritBangsa.com – Protein adalah nutrisi penting yang diperlukan tubuh untuk mendukung berbagai fungsi vital, seperti memperbaiki jaringan, membangun otot, dan memproduksi enzim serta hormon. Lalu, apa dampak tubuh kekurangan protein?
Tubuh membutuhkan setidaknya 10% dari total kalori harian dalam bentuk protein. Kebutuhan protein dapat dihitung dengan mengalikan berat badan dalam pon dengan 0,36 gram.
Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, Anda dapat mengonsumsi 6 ons yoghurt Yunani rendah lemak (17 gram protein), satu porsi dada ayam (25 gram protein), atau secangkir kacang hitam (15 gram protein). Namun, apa saja dampak tubuh kekurangan protein? Berikut ini penjelasannya yang dikutip dari WebMD, Kamis (23/1/2025).
1. Pembengkakan (edema)
Salah satu gejala umum kekurangan protein adalah pembengkakan, atau edema, yang sering terjadi di perut, tungkai, kaki, dan tangan. Protein, terutama albumin, membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dengan mencegah penumpukan cairan di jaringan.
Ketika kadar protein dalam darah rendah, cairan dapat terkumpul, menyebabkan pembengkakan. Namun, karena edema juga dapat disebabkan oleh kondisi lain, konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis yang tepat.
2. Perubahan suasana hati
Protein dibutuhkan untuk memproduksi neurotransmiter, yaitu senyawa kimia yang berperan dalam menyampaikan informasi antar sel di otak. Kekurangan protein dapat mengganggu produksi neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin, yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati.
Akibatnya, seseorang mungkin merasa depresi, cemas, atau bahkan menjadi agresif. Ini adalah salah satu dampak tubuh kekurangan protein yang sering tidak disadari.
3. Masalah pada rambut, kuku, dan kulit
Rambut, kuku, dan kulit sebagian besar terdiri dari protein seperti keratin, elastin, dan kolagen. Kekurangan protein dapat menyebabkan rambut menjadi tipis, rapuh, dan mudah rontok.
Kulit bisa menjadi kering, pecah-pecah, atau bersisik, sementara kuku mungkin tampak rapuh dan muncul tonjolan atau garis-garis. Meski bukan satu-satunya penyebab, kekurangan protein adalah faktor penting yang perlu diwaspadai.
4. Kelemahan dan kelelahan
Penelitian menunjukkan kekurangan protein dalam waktu singkat dapat memengaruhi otot-otot yang bertanggung jawab atas postur dan gerakan tubuh. Hal ini terutama berdampak pada orang berusia di atas 55 tahun, di mana kekurangan protein dapat mempercepat kehilangan massa otot, mengurangi kekuatan tubuh, dan memperlambat metabolisme.
Selain itu, kekurangan protein juga meningkatkan risiko anemia, yang menyebabkan kelelahan akibat kurangnya oksigen dalam sel-sel tubuh.
5. Rasa lapar berlebihan
Protein adalah salah satu sumber energi utama tubuh, selain karbohidrat dan lemak. Ketika asupan protein tidak mencukupi, tubuh mungkin merasa lapar terus-menerus meskipun telah mengonsumsi makanan.
Penelitian menunjukkan makanan tinggi protein dapat membantu seseorang merasa kenyang lebih lama, sehingga menjaga pola makan tetap teratur. Ini adalah salah satu dampak tubuh kekurangan protein yang dapat diatasi dengan meningkatkan konsumsi protein.
6. Penyembuhan luka yang lambat
Protein sangat penting untuk proses penyembuhan luka, karena tubuh memerlukan kolagen, yang terbuat dari protein, untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Kekurangan protein dapat memperlambat penyembuhan luka, keseleo, atau cedera lainnya.
Selain itu, tubuh membutuhkan protein untuk fungsi pembekuan darah, sehingga proses pemulihan menjadi lebih efisien.
Memenuhi kebutuhan protein harian sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dampak tubuh kekurangan protein dapat terlihat pada berbagai aspek, seperti pembengkakan, perubahan suasana hati, masalah kulit, hingga kelemahan fisik. Untuk mencegah masalah ini, pastikan Anda mengonsumsi makanan tinggi protein dalam jumlah yang cukup setiap hari. (beritasatu.com)