Trump Pertanyakan Identitas Asli Harris, India atau Kulit Hitam?

SpiritBangsa.com – Komentar kontroversial tidak ada habisnya dikemukakan calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump.

Di pertemuan tahunan jurnalis kulit hitam AS, Trump mengkritisi pesaingnya Kamala Harris dengan mempertanyakan identitas asli dari calon Partai Demokrat tersebut.

Trump mengaku heran mengapa Harris yang awalnya orang India tiba-tiba menggambarkan diri sebagai calon yang mewakili ras kulit hitam.

“Dia orang India sejak awal, dan tiba-tiba dia berubah dan menjadi orang kulit hitam. Apakah dia orang India atau orang kulit hitam?,” ujar Trump di pertemuan tersebut, seperti dikutip dari Reuters pada Kamis (1/8).

Sementara itu, Harris yang merupakan keturunan India dan Jamaika, telah lama mengidentifikasi dirinya sebagai orang kulit hitam dan Asia.

Dia adalah orang Amerika kulit hitam dan Asia pertama yang menjabat sebagai wakil presiden AS.

“Apa yang baru saja dia katakan menjijikkan,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menanggapi Trump.

Sejak meluncurkan kampanye Gedung Putihnya awal bulan ini, Harris telah menghadapi serangkaian serangan seksis dan rasis daring, dengan beberapa akun sayap kanan mempertanyakan identitas rasialnya.

Para pemimpin Partai Republik telah mendesak para anggota parlemen untuk menahan diri dari serangan pribadi dan fokus pada posisi kebijakannya.

Wawancara panel di konvensi tahunan National Association of Black Journalists di Chicago dimulai dengan nada tegang, ketika reporter ABC News Rachel Scott mencantumkan serangkaian komentar rasis yang dilontarkan Trump dan bertanya mengapa pemilih kulit hitam harus mendukungnya.

Sebagai tanggapan, Trump menyebut pertanyaan itu mengerikan dan memalukan serta menggambarkan ABC sebagai media palsu.

“Saya telah menjadi presiden terbaik bagi penduduk kulit hitam sejak Abraham Lincoln,” tegas Trump.

Trump secara aktif merayu pemilih kulit hitam dan telah mengadakan acara di kota-kota dengan populasi kulit hitam yang besar, termasuk Atlanta, tempat ia berencana untuk mengadakan rapat umum pekan ini.

Ia telah membuat terobosan dengan pria kulit hitam khususnya setelah Presiden Joe Biden, mantan lawan Demokratnya, berjuang untuk memobilisasi pemilih kulit hitam, yang secara tradisional merupakan blok pemilih Demokrat yang paling loyal.

Namun, keputusan Biden untuk mengundurkan diri demi Harris dapat membuat Trump semakin sulit untuk mempertahankan perolehan suaranya.

Perlombaan presiden kemungkinan akan berakhir dengan selisih tipis di beberapa negara bagian medan pertempuran.

Jajak pendapat Reuters/Ipsos nasional menunjukkan Trump mengungguli Harris dengan 43 persen lawan 42 persen.

Asosiasi jurnalis kulit hitam, yang didirikan pada tahun 1975, secara rutin mengundang kandidat presiden untuk menyampaikan pidato pada pertemuan tahunannya, namun Trump adalah Republikan pertama yang menerima tawaran tersebut. (rmol.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *