SpiritBangsa – Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Pekanbaru menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Pendampingan Percepatan Penggunaan Modul Penatausahaan dan Akuntansi Pelaporan pada Aplikasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) RI”.
Acara yang dilangsungkan di Ruang Rapat BPKAD Tenayan Raya ini dihadiri oleh para pejabat dan pegawai di lingkungan BPKAD, termasuk Kepala BPKAD Pekanbaru, Hj. Yulianis, S.Sos., M.Si., yang turut didampingi oleh Kabid Aset BPKAD Kota Pekanbaru. FGD ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan modul penatausahaan dan pelaporan keuangan daerah melalui aplikasi SIPD yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kamis (26/09/2024).
Pada kegiatan tersebut, Hj. Yulianis menyampaikan bahwa FGD ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat implementasi modul penatausahaan keuangan daerah yang terintegrasi secara digital. Menurutnya, penggunaan aplikasi SIPD diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi kerja, tetapi juga dapat memastikan bahwa proses pelaporan keuangan berjalan sesuai standar akuntansi pemerintahan. “SIPD ini akan sangat membantu kita dalam memastikan akurasi serta transparansi laporan keuangan daerah, dan tentunya memberikan dampak positif bagi tata kelola keuangan daerah yang lebih baik,” ujar Yulianis.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong peningkatan kapasitas para staf BPKAD dalam memanfaatkan teknologi informasi. SIPD bukan hanya alat bantu teknis, tetapi juga memerlukan pemahaman mendalam mengenai prosedur penatausahaan yang terintegrasi dan berbasis data elektronik. Oleh karena itu, tim BPKAD Pekanbaru memandang pentingnya penyelenggaraan FGD sebagai wadah diskusi sekaligus sarana pelatihan bagi seluruh pegawai. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan para pegawai mampu mengatasi berbagai tantangan teknis dalam pelaksanaan tugasnya.
Dalam sesi diskusi, peserta FGD juga diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan kendala yang dihadapi dalam penerapan modul SIPD ini. Beberapa kendala teknis dan administrasi yang muncul selama penggunaan aplikasi dibahas secara terbuka dalam forum ini, seperti aksesibilitas sistem dan pengelolaan data yang memerlukan dukungan teknologi yang memadai. Dengan adanya dialog interaktif ini, diharapkan dapat dihasilkan solusi-solusi yang efektif untuk memastikan kelancaran implementasi SIPD di lingkungan BPKAD Pekanbaru.
Tidak hanya itu, FGD ini juga menyoroti peran penting kolaborasi antarbidang dalam BPKAD guna mempercepat adaptasi terhadap aplikasi SIPD. Melalui koordinasi yang baik antara bidang-bidang terkait, diharapkan penerapan modul penatausahaan dan akuntansi pelaporan pada SIPD dapat berjalan lebih optimal dan memberikan manfaat nyata bagi pengelolaan keuangan daerah. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat meminimalisir kesalahan dalam pelaporan, mempercepat proses pelaporan, dan menciptakan data keuangan yang lebih terstruktur.
Dengan adanya FGD ini, BPKAD Pekanbaru berharap para pegawai dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai manfaat dan penggunaan SIPD dalam mendukung akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah. Ke depan, BPKAD Pekanbaru akan terus berupaya memperkuat kapasitas SDM dan meningkatkan sistem penatausahaan agar sesuai dengan visi pemerintah daerah dalam menciptakan tata kelola keuangan yang efisien, akuntabel, dan transparan. (ADVERTORIAL)