SpiritBangsa.com – Sebagai seorang ibu hamil, menjaga kesehatan selama masa kehamilan adalah hal yang sangat penting untuk kesejahteraan Anda dan bayi yang sedang dikandung.
Langkah-langkah ini tidak hanya membantu memastikan perkembangan yang optimal bagi janin, tetapi juga mendukung kesehatan Anda secara keseluruhan.
Mulai dari pola makan yang seimbang hingga perawatan medis yang teratur, ada berbagai hal yang dapat dilakukan untuk memastikan kehamilan berjalan dengan lancar dan sehat.
Pentingnya asupan gizi yang baik, aktivitas fisik yang teratur, dan perawatan prenatal yang konsisten tidak dapat diabaikan. Semua ini berkontribusi secara signifikan terhadap kesehatan ibu dan bayi, membentuk fondasi yang kuat untuk masa depan yang sehat dan bahagia.
Berikut ini delapan tips untuk ibu hamil agar sehat saat mengandung anak perempuan, yang dikutip dari laman Parents, Rabu (10/7/2024).
1. Konsumsi makanan yang bergizi seimbang
Makanan yang dikonsumsi ibu juga dikonsumsi oleh bayi dalam kandungan. Jika ibu makan makanan yang tidak sehat, asupan gizi yang dibutuhkan bayi akan berkurang, berpotensi menyebabkan berat badan bayi terlalu ringan saat lahir.
Nutrisi yang didapatkan ibu hamil tidak ditentukan oleh jumlah makanan, tetapi oleh kandungan protein, kalsium, dan mineral dalam makanan tersebut. Oleh karena itu, ibu hamil harus memilih makanan dengan hati-hati.
2. Hindari konsumsi kafein dan alkohol
Selama menjalani program hidup sehat, termasuk saat hamil, kafein dan alkohol harus dihindari. Kandungan ini terdapat dalam kopi, minuman keras, teh, cokelat, roti, dan minuman bersoda.
Jika tidak dikontrol, kafein dan alkohol dapat menghambat pertumbuhan bayi dan meningkatkan risiko cacat lahir serta keterbelakangan mental. Sebagai gantinya, ibu hamil dianjurkan memperbanyak konsumsi air putih.
3. Olahraga ringan
Selama kehamilan, ibu disarankan berolahraga teratur untuk memperlancar persalinan normal. Hindari olahraga ekstrem, seperti push up, sit up, dan angkat beban yang bisa menyebabkan keguguran.
Olahraga yang disarankan meliputi senam, jalan sehat, renang, atau yoga. Pastikan olahraga dilakukan secara rutin agar tubuh tetap bugar selama hamil.
4. Banyak minum air putih
Selama kehamilan, darah akan memasok oksigen dan nutrisi penting ke bayi melalui plasenta dan membawa limbah serta karbon dioksida, dan volume darah meningkat hingga 50% untuk menangani semua aktivitas ekstra ini. Disarankan, ibu hamil perlu minum lebih banyak untuk mendukung peningkatan tersebut.
5. Makan ikan
Ikan tidak hanya baik untuk ibu hamil, manfaat memakan ikan saat hamil lebih besar daripada risikonya. Para ilmuwan mengatakan hal itu karena ikan mengandung asam lemak omega 3 yang tinggi, nutrisi yang penting bagi perkembangan otak janin.
Ikan juga membantu anak-anak memiliki metabolisme yang lebih baik. Namun, ada satu hal yang perlu diperhatikan, beberapa jenis ikan mengandung merkuri, yang dapat menjadi racun bagi bayi dan orang dewasa.
6. Minum vitamin prenatal
Mengonsumsi vitamin prenatal sangat dianjurkan. Vitamin prenatal memastikan ibu hamil mendapatkan 400 hingga 800 mikrogram (mcg) asam folat setiap hari, yang penting untuk mencegah cacat lahir pada otak dan tulang belakang.
Jika ada riwayat keluarga dengan cacat ini, ibu hamil mungkin memerlukan hingga 4.000 mcg asam folat, yang dapat ditentukan oleh dokter.
Selain asam folat, vitamin prenatal juga mengandung vitamin dan mineral penting lainnya, seperti vitamin D, zat besi, dan kalsium, yang mendukung pertumbuhan bayi. Dokter dapat merekomendasikan vitamin yang sesuai untuk kebutuhan ibu hamil.
7. Jaga kesehatan mental
Kehamilan bisa sangat membebani dan depresi sering terjadi, memengaruhi 1 dari 10 wanita hamil. Jika merasa sedih atau tertekan lebih dari dua minggu, segera beri tahu dokter. Tanda-tanda depresi meliputi perubahan tidur atau nafsu makan, perasaan sedih, kelelahan, kehilangan minat, dan pikiran bunuh diri.
8. Periksa kandungan secara rutin
Konsultasi pranatal adalah pertemuan rutin dengan dokter selama kehamilan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi. Jadwalnya meliputi kunjungan bulanan hingga minggu ke-28, dua kali sebulan hingga minggu ke-36, dan mingguan hingga melahirkan, dengan frekuensi lebih tinggi jika ada komplikasi.
Pada kunjungan pertama, dokter melakukan pemeriksaan lengkap, mengukur tanda vital, memeriksa sampel darah dan urine, serta menanyakan obat yang dikonsumsi.
Kunjungan berikutnya fokus pada pemantauan berat badan, tekanan darah, dan pertumbuhan bayi, termasuk USG jika diperlukan. Jadwal ini membantu mendeteksi masalah dini dan mengatasi kekhawatiran. (beritasatu.com)