JAKARTA – Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) menemukan enam dokumen bercap rahasia dan menyita beberapa catatannya saat menggeledah rumah pribadi Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Wilmington, Delaware, pada Jumat (20/1/2023).
Penemuan dokumen rahasia itu diungkap oleh pengacara Biden pada Sabtu (21/1/2023). Bob Bauer, pengacara pribadi presiden, mengatakan bahwa penggeledahan itu berlangsung selama hampir 13 jam.
Dokumen-dokumen dengan cap rahasia yang ditemukan mencakup dokumen dari masa ketika Biden menjadi anggota Senat AS hingga menjabat sebagai wakil presiden, sedangkan catatan yang disita berasal dari masa ketika ia menjabat sebagai wapres.
Penggeledahan itu dilakukan lebih dari seminggu setelah para pengacara Biden menemukan enam dokumen bercap rahasia lainnya di dalam perpustakaan di rumah Biden dari masa ketika ia menjabat wapres. Dalam penggeledahan tiga bulan sebelumnya, para pengacaranya menemukan sejumlah kecil dokumen rahasia di bekas kantor Biden di Penn Biden Center di Washington.
Presiden dan Ibu Negara Jill Biden tidak berada di rumah tersebut ketika FBI melakukan penggeledahan. Keduanya sedang berakhir pekan di rumah mereka di Pantai Rehoboth, Delaware.
Bauer mengatakan bahwa FBI meminta Gedung Putih untuk tidak memberi pernyataan terkait penggeledahan itu sebelum dilakukan. Ia mengatakan, FBI “memiliki akses penuh ke rumah presiden, termasuk catatan yang ditulis tangan sendiri, dokumen, kertas-kertas, map penjilid (binder), memorabilia, daftar tugas, jadwal dan catatan pengingat yang berasal dari puluhan tahun lalu.”
Departemen Kehakiman, tambahnya, “menyita benda-benda yang dianggap berada dalam ruang lingkup penyelidikannya, termasuk enam barang yang terdiri dari dokumen dengan cap rahasia dan benda-benda di sekitarnya, beberapa di antaranya dari saat presiden bertugas di Senat AS, dan beberapa dari masa jabatannya sebagai wakil presiden.”
Jaksa Agung Merrick Garland telah menunjuk mantan jaksa AS negara bagian Maryland, Robert Hur, sebagai penasihat khusus untuk menyelidiki kemungkinan kesalahan penanganan dokumen Biden.
“Sejak awal, presiden berkomitmen untuk menangani masalah ini secara bertanggung jawab, karena ia menanggapinya secara serius,” kata pengacara Gedung Putih Richard Sauber hari Sabtu. “Para pengacara presiden dan Kantor Penasihat Gedung Putih akan terus bekerja sama dengan Departemen Kehakiman dan penasihat khusus untuk membantu memastikan proses ini berjalan cepat dan efisien.” [rd/ft/voa]