8 Risiko Mengonsumsi Pare Berlebihan

SpiritBangsa.com – Pare atau peria, meskipun dikenal sebagai sayuran pahit yang kaya manfaat, juga dapat menimbulkan risiko kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.

Kandungan nutrisinya yang beragam dapat menjadi pedang bermata dua jika tidak diimbangi dengan porsi yang sesuai. Berikut ini delapan beberapa risiko yang dapat timbul akibat konsumsi pare secara berlebihan, dikutip dari Style Craze, Kamis (5/12/2024).

1. Merangsang keguguran

Pare memiliki sifat emmenagogue, yaitu kemampuan meningkatkan aliran menstruasi, dan bahkan dapat memicu kontraksi jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Hal ini berisiko bagi wanita hamil karena dapat memicu keguguran. Wanita yang menyusui juga disarankan menghindari konsumsi pare berlebihan. Namun, bukti ilmiah terkait hal ini masih terbatas, sehingga konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan.

2. Mengganggu efek obat-obatan

Pare dapat menurunkan kadar gula darah secara drastis, terutama jika dikombinasikan dengan obat diabetes. Hal ini bisa menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah). Penderita diabetes yang sedang menjalani pengobatan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi pare.

3. Memengaruhi fungsi hati

Konsumsi peria dalam jangka panjang dapat menyebabkan peningkatan enzim hati yang berisiko memicu peradangan atau kondisi seperti pengerasan arteri (aterosklerosis). Senyawa tertentu dalam pare, seperti monorcharin, diduga menjadi penyebabnya. Namun, bukti ilmiah mengenai hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

4. Mengganggu irama jantung

Konsumsi pare yang berlebihan dapat menyebabkan irama jantung tidak teratur, tekanan darah rendah, dan gejala seperti jantung berdebar atau kelemahan. Kasus serupa pernah dilaporkan pada seseorang yang mengalami efek ini setelah meminum jus pare dalam jumlah besar.

5. Memicu muntah dan diare

Pare mengandung senyawa cucurbitacins yang bersifat racun dan dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare. Studi pada tikus menunjukkan bahwa konsumsi jus peria yang berlebihan dapat menimbulkan keracunan.

6. Berisiko koma hipoglikemik

Konsumsi pare secara berlebihan dapat menyebabkan penurunan drastis kadar gula darah, berisiko memicu koma hipoglikemik, terutama pada penderita diabetes yang menggunakan insulin. Gejalanya mencakup pusing, kejang, kelemahan otot, dan kelelahan.

7. Memengaruhi fungsi ginjal

Meskipun belum terbukti langsung menyebabkan kerusakan ginjal, konsumsi peria dalam dosis tinggi dapat mengubah fungsi ginjal. Studi pada tikus menunjukkan batas aman konsumsi pare, tetapi penelitian pada manusia masih diperlukan untuk memahami efeknya lebih lanjut.

8. Reaksi alergi

Sebagian orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap pare, seperti gatal-gatal, ruam, atau bahkan kesulitan bernapas. Jika Anda memiliki riwayat alergi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi peria.

Meski pare menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan, konsumsinya tetap harus dibatasi dan disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Bagi wanita hamil, penderita diabetes, atau orang dengan kondisi kesehatan tertentu, konsultasi dengan tenaga medis sebelum menambahkan pare ke dalam menu sehari-hari sangatlah penting. (beritasatu.com)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *