Microsoft Tutup Skype pada Mei 2025, Pengguna Wajib Beralih ke Teams

SpiritBangsa.com – Microsoft memutuskan untuk menutup Skype secara resmi pada Mei 2025. Keputusan ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk lebih fokus pada Microsoft Teams, platform komunikasi yang kini menjadi andalan untuk panggilan video dan kolaborasi.

Dengan langkah ini, Microsoft juga berupaya menyederhanakan opsi komunikasi gratis bagi pengguna. Meski Skype akan dihentikan, Microsoft memastikan bahwa fitur-fitur utama seperti panggilan individu, panggilan grup, pesan instan, dan berbagi file tetap bisa diakses melalui versi gratis Microsoft Teams.

“Bahkan, Teams menawarkan fitur tambahan seperti penyelenggaraan rapat, pengelolaan kalender, serta pembuatan dan bergabung dengan komunitas, menjadikannya solusi yang lebih komprehensif dibanding Skype,” tulis CNET, Sabtu (1/3/2025).

Diluncurkan pada 2003, Skype pernah menjadi pilihan utama untuk panggilan video dan voice-over-IP, terutama ketika tarif telepon internasional masih mahal. Platform ini digunakan luas untuk komunikasi jarak jauh, baik oleh keluarga, profesional, hingga jurnalis yang melakukan wawancara daring.

Namun, seiring berjalannya waktu, dominasi Skype mulai tergeser oleh platform lain seperti FaceTime, Zoom, dan Microsoft Teams. Microsoft merilis Teams pada 2017 sebagai solusi komunikasi terpadu yang menggabungkan chat, panggilan suara, video, dan berbagi dokumen.

Selama pandemi Covid-19, penggunaan Teams melonjak drastis, menjadi alat utama bagi banyak perusahaan dan institusi. Bahkan, teknologi Teams pernah digunakan dalam pertandingan NBA untuk menghadirkan penggemar virtual, termasuk figur terkenal seperti Shaquille O’Neal dan Barack Obama.

Saat ini, durasi panggilan yang dilakukan melalui Teams meningkat hingga empat kali lipat dibandingkan dua tahun lalu. Lonjakan ini menjadi salah satu alasan kuat Microsoft untuk sepenuhnya mengalihkan pengguna Skype ke Teams.

Microsoft menyadari bahwa Skype masih memiliki pengguna setia, meskipun mereka tidak mengungkapkan jumlah pastinya. Sebagai bagian dari transisi, Microsoft akan menyediakan opsi bagi pengguna untuk mengekspor data mereka, termasuk riwayat panggilan dan chat, sebelum layanan ini dihentikan. Selain itu, pengguna juga bisa langsung beralih ke Microsoft Teams versi gratis, yang kini menjadi platform komunikasi utama perusahaan.

Keputusan Microsoft tutup Skype sebenarnya bukan hal yang mengejutkan bagi para analis industri. Carolina Milanesi, analis dari Creative Strategies, menyebut bahwa banyak pengguna yang masih bertahan di Skype lebih karena kebiasaan daripada keunggulan fitur.

“Sejujurnya, saya pikir ini akan terjadi lebih cepat. Skype sekarang terasa seperti ‘telepon putar’ di dunia komunikasi, sesuatu yang generasi muda mungkin tidak tahu cara menggunakannya,” ujar Milanesi.

Microsoft juga dikenal sering menutup layanan lama yang dianggap tidak lagi relevan, seperti Windows Phone.

“Seperti halnya penghentian platform teknologi lainnya, pasti ada sekelompok pengguna yang merasa kehilangan,” kata J.P. Gownder, analis dari Forrester. “Namun, masa kejayaan Skype memang sudah berlalu. Dunia telah berubah, dan Microsoft menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut,” tambahnya.

Kini, era baru komunikasi digital telah dimulai, dan Microsoft tutup Skype menandai babak akhir dari salah satu aplikasi panggilan video paling ikonik di dunia. (beritasatu.com)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *