Jangan Langsung Digas! Ini 4 Bahaya Merokok setelah Buka Puasa

SpiritBangsa.com – Ramadan adalah bulan suci bagi umat muslim di seluruh dunia, yang mana mereka menahan diri dari makan, minum, dan berbagai kebiasaan lainnya, termasuk merokok, sejak fajar hingga matahari terbenam. Lalu, apa bahaya merokok setelah buka puasa?

Tantangan terbesar bagi para perokok adalah menahan keinginan untuk merokok selama berjam-jam. Tidak sedikit yang langsung mengisap rokok setelah berbuka puasa sebagai bentuk kompensasi.

Padahal, bahaya merokok setelah buka puasa sangatlah serius dan dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh secara langsung. Berikut ini empat bahaya merokok setelah buka puasa, yang dikutip dari laman Nicorette, Rabu (5/3/2025).

Dampak Merokok setelah Berbuka Puasa

1. Berisiko tinggi pada saraf dan sistem pernapasan

Saat seseorang berbuka puasa, tubuh dalam kondisi kekurangan cairan dan nutrisi setelah berjam-jam tidak mendapatkan asupan. Jika rokok langsung dikonsumsi setelah berbuka, zat-zat beracun seperti nikotin, karbon monoksida, dan tar akan masuk ke dalam tubuh secara tiba-tiba dalam kondisi organ yang masih sensitif.

Hal tersebut bisa menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan pernapasan, seperti pusing, sesak napas, serta peningkatan risiko penyakit paru-paru dalam jangka panjang.

2. Meningkatkan risiko kanker

Salah satu bahaya merokok setelah buka puasa yang sering tidak disadari adalah efeknya terhadap saluran pencernaan. Rokok dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah (LES), yaitu katup otot yang mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

Melemahnya LES dapat menyebabkan refluks asam lambung yang berulang, nyeri ulu hati, serta iritasi kronis pada kerongkongan. Jika kondisi ini terus terjadi, bisa menyebabkan luka berdarah, penyempitan kerongkongan, hingga perubahan sel yang berisiko berkembang menjadi kanker esofagus.

3. Meningkatkan risiko tukak lambung

Bagi mereka yang memiliki riwayat tukak lambung, merokok setelah berbuka puasa bisa memperburuk kondisi tersebut. Nikotin dalam rokok dapat merangsang produksi asam lambung berlebih, menghambat penyembuhan luka pada lambung, serta meningkatkan kemungkinan kambuhnya tukak lambung.

4. Berisiko memicu batu empedu

Selain berdampak pada lambung, merokok juga dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan sistem pencernaan lainnya, seperti batu empedu dan penyakit crohn.

Kebiasaan merokok dapat mengganggu fungsi hati dan kantung empedu, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan dalam proses pencernaan lemak serta meningkatkan risiko terbentuknya batu empedu.

Untuk menghindari bahaya merokok setelah buka puasa, ada baiknya para perokok mulai mengurangi kebiasaan ini. Ramadan bisa menjadi waktu yang tepat untuk mulai mengontrol keinginan merokok, mengingat tubuh sudah terbiasa menahan diri selama berjam-jam.

Dengan mengurangi intensitas merokok setelah berbuka dan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih sehat, seperti mengonsumsi air putih dan makanan bergizi, seseorang bisa perlahan-lahan mengurangi ketergantungan terhadap rokok. (beritasatu.com)