SpiritBangsa.com – Timnas Indonesia kembali menargetkan kemenangan pada laga kedua Grup B Piala AFF 2024 kontra Laos. Pertandingan ini akan digelar di Stadion Manahan, Kamis (12/12/2024) pukul 20.00 WIB.
Timnas Indonesia mengawali kiprah di Grup B dengan torehan tiga poin saat bertandang ke markas Myanmar, Senin (9/12/2024). Skuad Garuda menang tipis 1-0.
Publik Indonesia jelas berharap tim asuhan Shin Tae-yong yang dijejali pemain muda yang rata-rata berusia 20,9 tahun bisa kembali meraih kemenangan guna menjaga asa ke fase selanjutnya.
Keputusan PSSI yang berani menurunkan pemain muda yang minim pengalaman di level senior sejauh ini masih menimbulkan pertanyaan bagi sejumlah pihak.
Soalnya, sejak digulirkan pertama kali pada 1996, Timnas Indonesia sama sekali belum pernah tampil sebagai juara. Pencapaian terbaik hanya sampai posisi runner-rup dan itu sudah enam kali tersaji yakni pada Piala AFF 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020.
Jadi, keputusan PSSI dianggap terlalu berisiko karena Asnawi Mangkualam dkk. dikepung pemain senior dari negara-negara rival.
Mencoba Pemain Muda
Menurut mantan kiper Timnas Indonesia yang juga sudah lima kali tampil di Piala AFF, Hendro Kartiko, keputusan PSSI menurunkan pemain muda sudah tepat.
Itu dikatakan Hendro Kartiko dalam tayangan YouTube Bebas besutan Arya Sinulingga belum lama ini.
“Sebetulnya kalau melihat dari usia ya, mungkin bukan cuma kita saja. Saya lihat Thailand juga campur-campur (junior – senior). Dia enggak semuanya full pemain senior kan,” kata Hendro Kartiko.
“Kalau sekarang ini, Piala AFF mungkin sudah target kedua. Jadi, ya itu tadi, buat mencoba pemain-pemain muda. Kalau menurut saya sih it’s ok,” imbuh legenda yang kini berusia 51 tahun tersebut.
Tak Kekurangan Menit Bermain
Meski didominasi pemain muda, mereka tak kekurangan menit bermain di klubnya masing-masing.
“Karena dari dari sebagian pemain yang dipanggil itu mungkin hampir 70 persen juga banyak yang menit bermainnya di klub,” ujar mantan penjaga gawang Persija Jakarta yang tampil di Piala AFF 1998, 2000, 2002, 2004, dan 2007.
Faktor Mentalitas
Legenda yang kini menjadi pelatih kiper Persija Jakarta itu pun hanya mewanti-wanti ihwal mental bertanding dan meminta anak-anak asuh Shin Tae-yong tampil fight dalam setiap laga, siapa pun lawan yang akan dihadapi.
“Tinggal mentalitas. Itu sangat penting, karena mentalitas bertanding di kompetisi sama di ASEAN Cup kan jelas berbeda. Karena kalau kompetisi kan, oke next ini kita belum dapat poin bisa kita kejar lagi. Tapi kalau di turnamen kan harus fight,” kata Hendro Kartiko.
“Kalau kita bisa ambil di awal, ya apa susahnya. Coach Shin Tae-yong pasti sudah tahu itu, mentalitas kompetisi sama turnamen,” pungkas Hendro Kartiko. (bola.com)