Dr Chaidir Wafat, Ketua Harian Masjid An-Nur Ustadz Zul Ikromi: Beliau Sosok Santun yang Mengayomi

PEKANBARU – Tokoh masyarakat Riau, Dr. drh. H. Chaidir, MM, wafat pada Selasa (18/11/2025) petang di Rumah Sakit Prima Pekanbaru. Almarhum mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 17.45 WIB setelah beberapa hari menjalani perawatan intensif pascaoperasi. Kepergian mantan Ketua DPRD Riau dua periode itu meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Riau, terutama kalangan intelektual dan tokoh Melayu yang selama ini mengenalnya sebagai figur publik yang hangat dan berpengaruh.

Imam Besar sekaligus Ketua Harian BPMR An-Nur Provinsi Riau, Ustadz H. Zul Ikromi, Lc., M.A., Ph.D, menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Chaidir, yang disebutnya sebagai sosok yang memiliki komitmen tinggi terhadap pendidikan, kebudayaan, dan kemajuan masyarakat Riau.

Menurut Zul Ikromi, Chaidir adalah tokoh yang selalu hadir dengan gagasan besar, namun tetap membumi. “Almarhum itu bukan hanya seorang politisi atau cendekiawan. Beliau adalah guru bagi banyak orang. Setiap kali berdiskusi, beliau selalu membawa perspektif baru yang mencerdaskan,” ujarnya.

Zul Ikromi menambahkan bahwa Chaidir memiliki kedekatan khusus dengan Masjid Raya Annur, baik secara kelembagaan maupun personal. Ia kerap hadir dalam kegiatan keagamaan, diskusi kebudayaan, hingga momen-momen penting yang melibatkan tokoh masyarakat.

“Beliau sering menyampaikan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi pusat peradaban. Dan beliau menjalankan itu dalam tindakan,” kata Zul.

Di mata Zul Ikromi, almarhum juga dikenal sebagai pribadi yang rendah hati meski memiliki rekam jejak panjang sebagai akademisi dan pemimpin. Ia menyebut Chaidir sebagai sosok yang mampu merangkul berbagai kalangan, menjaga dialog, dan membawa suasana damai dalam setiap forum.

“Kita kehilangan seorang penyejuk. Kehilangan sosok pemersatu yang selalu tampil menenangkan,” tambahnya.

Sebagai budayawan dan penulis, Chaidir juga dinilai banyak meninggalkan warisan pemikiran yang menjadi pegangan bagi generasi muda Riau. Zul Ikromi berharap nilai-nilai yang diperjuangkan almarhum, terutama tentang jati diri Melayu, moralitas publik, dan harmoni sosial, tetap diteruskan.

“Beliau sosok santun yang murah senyum. Walau terdapat perbedaan pandangan antara kami terkait ijtihad politik, beliau tetap membawa saya masuk keanggotaan pengurus Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR),” ujarnya.

Zul Ikromi mendoakan agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. “Semoga Allah menerima seluruh amal baiknya, melapangkan kuburnya, mengangkat derajatnya, dan memberikan ketabahan bagi keluarga besar yang ditinggalkan. Riau berduka, tetapi Riau juga bersyukur pernah memiliki figur terbaik seperti beliau,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *