SURABAYA – Sekolah Dasar (SD) dan SMP di Kota Surabaya bakal memiliki kurikulum tentang edukasi seks. Kurikulum yang akan dimasukkan dalam pelajaran agama itu bertujuan untuk mencegah pelecehan seksual di sekolah.
“Kurikulumnya masih kita bahas sebelum diterapkan. Untuk mengantisipasi khususnya SD kelas 5 atau 6, kemudian kelas 7 atau 8 ini kan menjadi pertimbangan di masa peralihan anak,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, Rabu, 1 Maret 2023.
Yusuf mengatakan pihaknya melibatkan akademisi dalam membahas dan mengkaji kurikulum edukasi seks. Rencananya, kurikulum itu akan muali diterapkan semester depan tahun 2023.
Meski nantinya diterapkan, kata Yusuf, pihaknya tetap akan mengevaluasi terkait perkembangan perubahan budaya karakter anak di masing-masing sekolah.
“Nanti kita akan evaluasi terus mana yang perlu perbaiki ditambah, mana yang pengembangan untuk anak-anak itu. Soalnya perubahan-perubahan budaya karakter sekolah kan ndak sama,” ucap dia.
Dalam kurikulum itu, lanjut Yusuf, para pelajar nantinya akan dijarkan tentang batasan-batasan terkait seksualitas. Misalnya, batasan penggunaan teknologi yang diperbolehkan, dan yang dilarang.
“Jadi, nanti batasan-batasan anak yang udah dewasa mulai usia 17 tahun. Nanti para guru akan edukasi dan dekat sama anak-anak, dan anak-anak jangan sampai gak paham, karena bisa salah (dalam edukasi) nantinya,” ujarnya. ***