JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat kenaikan harga sejumlah komoditas pangan masyarakat menjelang masuknya Ramadan pada Maret 2023 dan Hari Raya Idul Fitri pada April 2023. Diantaranya harga beras, bawang putih, cabai, minyak goreng, dan gula pasir.
Deputi Bidang Kerawanan Pangan Badan Pangan dan Gizi Bapanas Nyoto Suwignyo mengatakan, khusus untuk beras medium, hingga pekan ke-4 Februari 2023 (25/2/2023) telah naik 2,77% menjadi Rp 11.882/kg dibanding harga rata-rata bulan sebelumnya. Beras premium menjadi Rp 13.586/kg atau naik 2,38%.
“Memang cuaca dan intensitas hujan yang sangat tinggi, dan beberapa daerah yang menghadapi musim panen ternyata juga ada gangguan yang bersifat alami, sehingga pada akhirnya mengganggu adanya kekurangan produktivitasnya,” ucap Nyoto dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023, Senin (27/2/2023).
Dengan adanya kondisi kenaikan harga beras ini, Bapanas kata Nyoto telah berkoordinasi dengan ID Food dan Perum Bulog untuk segera mempercepat penyaluran Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Beras atau operasi pasar, baik yang berasal dari domestik maupun luar negeri sebanyak 1,2 juta ton.
“Secara terus menerus melakukan penyaluran stabilisasi pasokan dan harga pangan beras Bulog baik yang dari domestik dan luar negeri agar cepat terealisasi di mana sampai 25 Februari sudah tercapai 383.516 ton dari target selama 2023 ini 1,2 juta ton,” tuturnya.
Adapun untuk bawang putih, kata Nyiti telah mengalami kenaikan sebesar 7,95% menjadi Rp 29.825/kg pada 25 Februari 2023 dibanding harga pada rerata bulan lalu. Ini menurutnya karena masih bergantungnya Indonesia pada stok impor bawang putih yang masih terkendala masuknya ke Tanah Air.
“Karena terkait ketersediaan pasokan bawang putih yang mulai berkurang akibat ketergantungan pasokan dari impor luar negeri yang dalam proses perjalanan penyelesaian impornya sampai ke Indonesia,” ucap Nyoto.
Untuk aneka cabai seperti cabai merah keriting sudah naik harganya sekitar 11,11% menjadi Rp 45.124/kg, dan cabai rawit merah sebesar 5,21% menjadi Rp 61.453/kg pada 25 Februari 2023. Peningkatan harga cabai menurutnya disebabkan terus menyusutnya stok di pasaran hingga di bawah angkat stok normalnya.
Dia mengatakan, untuk stok di Pasar Induk Kramat Jati yang dijadikan rujukan harga aneka cabai, untuk cabai merah keriting kini hanya sebanyak 29,67 ton per hari yang normalnya adalah 42 ton per hari, dan cabai rawit merah sebanyak 32,33 ton per hari normalnya 42 ton per hari.
“Ada kemungkinan ini disebabkan curah hujan di pekan ke-3 dan ke-4 Februari yang masih tinggi mengakibatkan terganggunya hasil panen pada beberapa sentra produksi yang berdampak hingga saat ini pada pasokan,” tuturnya.
Minyak goreng kemasan dan curah mengalami peningkatan harga rata-rata dibanding rata-rata Januari 2023 masing-masing sebesar 0,57% menjadi Rp 18.122/kg dan 2,38% menjadi Rp 15.131/kg. Ini kata Nyoto terkait dengan tingginya permintaan di tengah stoknya yang makin menyusut karena keterbatasan produksi.
“Tentu ini terkait dengan memaksimalkan komitmen penyaluran DMO (domestic market obligation) dalam bentuk curah maupun kemasan melalui Perum Bulog dan BUMN Pangan utamanya dalam menjaga pasokan minyak goreng jelang puasa dan lebaran,” tuturnya.
Terakhir, untuk gula pasir konsumsi, menurut Nyoto hingga 25 Februari 2023 harganya telah naik 0,38% menjadi Rp 14.411/kg dibanding rerata harga pada Januari 2023. Ini disebabkan belum mulainya musim giling tebu dan penurunan stok gula ex tebu, hingga belum optimalnya pasokan gula ex impor.
Oleh sebab itu, Nyoto berujar, sesuai dengan rakortas pada 25 Januari 2023 telah diberikan penugasan pengadaan gula konsumsi tahap pertama kepada ID Food sebesar 215.800 ton gula kristal putih atau GKP dan Perum Bulog 28.499 ton GKP. Tahap dua sesuai rakornis 30 Januari 2023 penugasan pengadaan gula konsumsi ke tim ID Food sebesar 259.350 ton GKP dan Perum Bulog 45.599 ton GKP.
“Upaya yang lainnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk pantau stok gula di gudang milik pabrikan gula petani maupun pedagang, mudah-mudahan komoditas ini akan segar dapat bertahan dengan baik sehingga harga gula punya kecenderungan menurun,” tutur Nyoto. ***